WASTU.ID - Apa itu stunting menurut WHO. Menarik digali nih  Apalagi dikaitkan santernya sial penanganan stunting di Indonesia. Terkhusus diKota Tasikmalaya.

Apa itu stunting menurut WHO (World Health Organization). Dikutip dari website yankes.kemkes.go.id tahun 2015 WHO merilis stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.

Apa arti stunting menurut WHO, ternyata diambil menjadi defini stunting pada Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021.

Menurut WHO masalah kesehatan di masyarakat dianggap kronis bila prevalensi stunting di atas 20 persen.

Waduh. Ternyata Indonesia prevalensi stunting di atas ketentuan WHO. Dikutip dari website badankebijakan.kemenkes.go.id, angka stunting tahun 2022 mencapai  21,6 persen.

Berdasarkan data itu, posisi stunting di Indonesiamelampau standar kesehatan yang ditetapkan WHO. Pantas saja presiden sampai menerbitkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021.

Lalu bagaiman stunting di Kota Tasikmalaya? Beruntung, Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah, memilikidata by name by address Cheka. Benar-benar data mikro. Tercatat ada 1.720 anak stunting.

Anak stunting kata Cheka, salah satu ancaman bagi masa depan bangsa. Itu yang dirisaukannya saat mulai tahu data itu. Makanya dia bertekad, selama jadi Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, harus berbuat mengentaskan stunting ini.

Cheka menuturkan, dirinya sampai menginput data BPS (Badan Pusat Statistik) Kota Tasikmalaya, demi mendapatkan data by name by address. Baik warga miskin maupun anak stunting.

Hasilnya, kini Cheka memiliki data lengkap itu. Data by name by address. Dua bulan Cheka dan timnya melakukan inputdata.

Menurut Cheka di beberapa kesempatan, apa jadinya Indonesia ke depan, kalau banyak sumber daya manusia (SDM) yang tidak sempurna fisiknya. Tinggi di bawah normal, otak tidak berkembang. Cenderung mengecil.