Pada 46 XX interseks, individu ini memiliki kromosom XX dan sel telur, tetapi alat kelamin eksternal yang terlihat adalah seperti laki-laki. Hal ini sering terjadi akibat paparan hormon laki-laki yang berlebihan pada janin perempuan sebelum lahir.

Pada 46 XY interseks, individu ini memiliki kromosom XY, tetapi alat kelamin eksternalnya tidak terbentuk dengan sempurna atau terlihat seperti perempuan. Secara internal, testis mungkin normal, mengalami kelainan, atau bahkan tidak ada.

Pada true gonadal interseks, individu ini memiliki jaringan sel telur dan testis, dan mungkin memiliki kombinasi kromosom XX dan XY atau bahkan keduanya. Alat kelamin eksternal juga dapat terlihat ambigu.

Sementara itu, pada complex interseks, terdapat susunan kromosom yang abnormal, misalnya 45 XO (hanya satu kromosom X) atau jumlah kromosom yang kurang. Juga bisa terjadi seperti 47 XXX atau 47 XXY. 

Gangguan ini tidak menghasilkan perbedaan yang jelas antara alat kelamin dalam maupun luar, tetapi mungkin terdapat masalah dengan kadar hormon seks dan perkembangan seksual secara keseluruhan.

Kondisi interseks dapat dikoreksi. Ketika bayi lahir dengan alat kelamin yang ambigu, dokter melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menentukan kondisi bayi tersebut. 

Tujuan utama dari operasi koreksi adalah untuk memastikan kesuburan jika memungkinkan, memastikan fungsi usus dan kandung kemih yang baik, mempertahankan sensasi genital, dan memaksimalkan kondisi bayi agar sesuai dengan jenis kelamin yang dipilih di kemudian hari.

Namun, saat ini keputusan ini menuai kontroversi karena melibatkan hak bayi untuk menentukan nasibnya sendiri, dan juga terdapat risiko gangguan pada bayi di masa depan.