WASTU.ID - Henrietta Lacks adalah nama yang tak asing di dunia ilmiah, terutama dalam bidang kedokteran dan penelitian kanker.Â
Lahir pada tahun 1920, Henrietta Lacks adalah seorang wanita Afrika-Amerika yang tak terlupakan karena peran pentingnya dalam penelitian kanker.Â
Meskipun Henrietta Lacks telah meninggal lebih dari enam puluh tahun yang lalu, sel kanker yang diambil darinya terus hidup dan digunakan dalam riset medis hingga saat ini.
Pada tahun 1951, ketika Henrietta Lacks sedang berjuang melawan kanker serviks yang ganas, sampel sel kanker diambil dari tubuhnya tanpa sepengetahuannya atau izinnya.Â
Sel tersebut kemudian dikenal sebagai sel HeLa, mengambil awalan dari nama Henrietta Lacks. Yang membuat sel HeLa istimewa adalah kemampuannya untuk terus tumbuh dan bereplikasi tanpa henti di laboratorium. Inilah yang menjadi titik awal revolusi dalam penelitian kanker dan bidang kedokteran lainnya.
Selama beberapa dekade setelah penemuan sel HeLa, para peneliti menggunakan sel tersebut untuk mempelajari sifat-sifat sel kanker, mekanisme pertumbuhan, dan bahkan pengujian obat-obatan.Â
Sel HeLa menjadi sumber pengetahuan berharga tentang sel kanker manusia, dan banyak penemuan penting di bidang kedokteran telah dicapai berkat penelitian yang melibatkan sel ini.
Namun, kisah sel HeLa juga menimbulkan banyak pertanyaan etis. Henrietta Lacks tidak pernah memberikan persetujuan atau mengetahui bahwa selnya diambil dan digunakan dalam penelitian.Â
Selain itu, keluarganya tidak pernah mendapatkan kompensasi apa pun dari penggunaan sel tersebut. Hal ini memunculkan diskusi tentang hak privasi, penggunaan sampel tubuh tanpa izin, dan komersialisasi sel-sel manusia.
Pada tahun 2013, dalam upaya menghormati dan menghargai kontribusi Henrietta Lacks, National Institutes of Health (NIH) mengumumkan bahwa keluarga Lacks akan memiliki kendali atas penggunaan informasi genetik sel HeLa.Â