Namun, kakaknya, Sanusi Pane dan Armijn Pane, melihat potensi besar dalam diri Lafran.
Mereka mendorongnya untuk menyalurkan semangat pemberontakannya melalui karya.
Inspirasi dari mimpinya tentang ibunya menjadi titik balik bagi Lafran untuk mengambil langkah perubahan yang kemudian menjadi prinsip hidupnya dalam mencintai Indonesia.
Dia aktif dalam gerakan pemuda yang mendorong Bung Karno dan Bung Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Perjuangan di Dunia Akademis dan Keagamaan
Saat berkuliah di Yogyakarta, Lafran merasa resah melihat kaum muslim terpelajar yang terlalu tenggelam dalam pemikiran sekular, sering melupakan ibadah utama.
Hal ini mendorong Lafran untuk mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), sebuah organisasi yang berjuang dalam bingkai keislaman, keindonesiaan, dan kemodernan.
Tantangan dan Keteguhan Hati
Perjuangan Lafran tidaklah mudah.
Dalam suasana politik yang penuh dengan berbagai aliran saat itu, HMI mendapat tantangan dari organisasi massa Islam yang sudah terbentuk, serta dari kelompok kiri dan komunis.