header iklan
Seribu Hari Pertama Kehidupan, Periode Emas, Bisa Cegah Stunting di Indonesia
Penulis : Alisundana |
Sabtu 25 February 2023, 18:01 WIB |
stunting

WASTU.ID - Masa seribu hari pertama kehidupan bayi, periode emas yang bisa cegah stunting di Indonesia.

Stunting di Indonesia, perkembangannya sudah diumumkan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% menjadi 21,6%.

Meskipun ada penurunan, prevalensi stunting di Indonesia tetap di atas angka standar WHO.

WHO menetapkan angka stunting di suatu masyarakat prevalensinya tidak boleh lebih dari 20%.

Karena itu pemerintah melakukan intervensi untuk menurunkan angka stunting di Indonesia. Mulai pencegahan stunting hingga penanganan balita yang sudah stunting.

Presiden Joko Widodo pun menyikapi stunting di Indonesia, menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021.

Perpres Nomor 27 itu tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.

Target dari perpres itu, stunting di Indonesia di tahun 2024 prevalensi menjadi 14%. Atau per tahun harus ada penurunan 3.8 %.

1000 HPK

1000 hari pertama kehidupan atau 1000 HPK,  merupakan fase kehidupan. Dimulai sejak terbentuknya janin saat kehamilan (270 hari) sampai usia anak 2 tahun (730) hari.

Pada 1000 HPK ini mulai terbentuk dan berkembang organ-organ vital seperti otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan, kaki dan organ tubuh lainnya. 

Fase 1000 HPK ini disebut juga periode emas. Pada masa ini terjadinya perkembangan otak dan syaraf-syaraf hingga 80%.

Karena itu,  periode emas sangat menentukan kualitas manusia di depannya. Makanya asupan nutrinya harus terpenuhi dengan baik, agar pertumbuhannya sempurna.

Dalam masa 1000 HPK agar pertumbuhan anak optimal perhatikan asupan gizinya, stimulasi, pola pengasuhan dan perawatan kesehatan.

Periode emas inilah, ibu bayi harus teredukasi. Memahami benar tentang manfaat asupan gizi bagi perkembangan janin selama masa kehamilan.

Ibu bayi juga harus teredukasi tentang manfaat inisiasi menyusui usia dini, pemberian ASI eksklusif usia 0-6 bulan, pentingnya kolostrum hingga pemberian makanan pendamping ASI.

Tak kalah penting, dukungan seluruh keluarga dan lingkungan di masa 1000 HPK ini.  Kalau sudah teredukasi, maka stunting di Indonesia bisa cepat tertangani. Target prevalensinya bisa saja malah di bawah 14 %. Kan pasti WOW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TAGS :
#stunting
TERPOPULER
TERPOPULER