Sama halnya dengan compressed natural gas untuk sepeda motor, compressed natural gas untuk kapal nelayan berkomposisi metana beroktan tinggi.

Sehingga, compressed natural gas memberi manfaat performa mesin yang baik dan ramah lingkungan.

Selain itu, memberi potensi penghematan bahan bakar hingga 30% setara Rp 7,2 juta per tahun.

Kebutuhan pasokan gas untuk compressed natural gas transportasi kurang lebih 40 BBTUD di tahun 2027. 

Sedangkan penggunaannya, diperkirakan meningkat hingga 410 juta LSP.

Impact lanjutannya, akan menghemat APBN hingga Rp 1,25 triliun per tahun dengan asumsi subsidi bahan bakar minyak sebesar 3.000 rupiah per liter.

Menurut Haryo, kenaikan harga minyak dunia dan dalam negeri menjadi momentum yang tepat untuk optimalisasi gas bumi.

Di samping untuk peningkatan kinerja bisnis SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas), akselerasi gas bumi sebagai BBG oleh PGN akan memberi dampak penghematan bagi masyarakat, subsidi energi dan devisa negara.

Pada prinsipnya, program nasional compressed natural gas untuk kendaraan darat dan kapal nelayan ingin ditingkatkan agar masyarakat punya energi alternatif dengan harga yang lebih murah dan ramah lingkungan.

”Secara berkelanjutan, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya dilansir laman Pertamina.