WASTU.ID - Pesan romantis ultras Inter Milan saat kalahkan Porto 1-0 sangat berkelas dengan spanduk bertuliskan “Cinta adalah mercusuar yang memandumu melewati badai”.

Menjamu Porto babak 16 besar, fans Nerazzurri tampil spektakuler di tribun, menutupi Curva Nord dengan warna biru dan hitam dan spanduk besar bertuliskan: 'Cinta adalah mercusuar tetap, yang memandumu melewati badai.'

Karena kedua suporter ini berhubungan, ada atmosfir yang sangat hangat di Giuseppe Meazza dan di seluruh kota malam ini.

Fans Inter Milan dan FC Porto bahkan bepergian bersama ke stadion dan bergabung untuk menyanyikan lagu untuk pahlawan bersama mereka, Jose Mourinho.

Presiden UEFA Aleksandar Ceferin dan Presiden FIGC Gabriele Gravina juga terlihat berada di tribun bersama pemilik Steven Zhang 

Kembalinya Nerazzurri ke babak sistem gugur Liga Champions untuk tahun kedua berturut-turut di bawah pelatih Simone Inzaghi membat pendukung berbondong-bondong datang ke stadion.

Dilaporkan laga antara Inter Milan vs FC Porto dihadiri 75.000 penonton dengan sekitar 4.360 merupakan penggemar Porto Portugal.

Jalannya pertandingan antara kedua tim cukup berimbang, diwarnai penyelamatan hebat dari kedua penjaga gawang, Diogo Costa dan Andre Onana.

Tetapi ketika Otavio mendapatkan kartu merah setelah mendapat kartu kuning kedua, Nerazzurri memanfaatkan situasi tersebut dengan baik.

Romelu Lukaku yang masuk dari bangku cadangan menjadi pahlawan lewat gol semata wayangnya memanfaatkan umpan silang Nicolò Barella.

Simone Inzaghi mengakui eran pemain pengganti dala laga tersebut,  keunggulan tipis 1-0 menjadi modal berharga jelang leg kedua di Estadio Do Dragao pada 14 Maret.

“Kami bermain bagus melawan tim yang sangat mengandalkan fisik. Ada penyesalan bahwa kami gagal mengonversi beberapa peluang di babak pertama,” kata Inzaghi kepada kepada Amazon Prime dikutip dari Football Italia.

“Kami mengambil risiko setelah jeda melalui serangan balik, tetapi pergantian pemain membantu,” lanjutnya.

“Kami ingin melakukan sesuatu yang lebih, tetapi itu adalah kinerja yang hebat dalam keadaan seperti itu. Kami seharusnya lebih cepat menggerakkan bola dan membangun dari belakang,” tambahnya. 

“Tidak mudah dengan Porto menekan begitu agresif, tapi kami masih layak memimpin di babak pertama,” pungkasnya.