WASTU.ID – Peraih MVP gelandang Hakan Calhanoglu anggap normal pertengkaran Andre Onana dan Edin Dzeko ketika Inter Milan kalahkan Porto 1-0 di Liga Champions.

Andre Onana terlihat berteriak kepada Edin Dzeko dan Hakan Calhanoglu yang berusahai melerai pertengkaran keduanya menjelaskan apa yang terjadi.

Mantan pemain AC Milan ini meyakinkan penggemar bahwa Andre Onana dan Edin Dzeko 'sudah menertawakan kejadian tersebut.

Nerazzurri memastikan kemenangan 1-0 di leg pertama Babak 16 besar lewat gol Romelu Lukaku, tapi yang menjadi perhatian adalah pertengkaran antara Andre Onana dan Edin Dzeko.

Sebelumnya, ada juga pertengkaran hebat yang disaksikan semua orang antara Barella dan Lukaku, menandakan tensi tinggi rawan menimbulkan gesekan antar pemain di lapangan.

Calhanoglu yang berusaha menengahi pertengkaran Onana dan Dzeko lalu menjelaskan situasinya.

“Ini situasi normal, kami berada di Liga Champions dan semua orang ingin menang. Kami sudah menertawakannya, hal-hal ini terjadi ketika adrenalin sedang tinggi,” kata Calhanoglu kepada Sky Sport Italia.

Andre Onana juga menegaskan perselisihannya dengan dengan Dzeko sudah diselesaikan.

“Hal-hal ini terjadi dalam permainan, setiap orang memiliki hak untuk memikirkan apa yang mereka inginkan,” ucap Onana. 

Jika adrenalin yang membuat kami marah juga membantu kami memenangkan pertandingan seperti yang kami lakukan malam ini, maka kami menyambutnya,” tegasnya.

Namun, wartawan Amazon Prime Italia yang berada di lapangan menjelaskan perselisihan dimulai ketika Onana memprotes wasit.

Dzeko lalu memintanya untuk diam dan kembali ke gawangnya melanjutkan permainan, akibatnya, penjaga gawang bereaksi dengan marah.

Sedangkan pelatih Simone Inzaghi merasa menyesal setengah mati Inter milan cuma menang 1-0 lawan Porto pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.

Menurutnya, Inter Milan harus memaksimalkan keunggulan pemain dengan lebih baik setelah Otavio mendapatkan kartu merah.

Unggul 1-0 akan membuat jalan Inter Milan lolos ke babak perempat final sedikit tersendat karena akan bermain tandang di Estadio Do Dragao pada 14 Maret nanti.

“Kami bermain bagus melawan tim yang sangat mengandalkan fisik. Ada penyesalan bahwa kami gagal mengonversi beberapa peluang di babak pertama,” kata Inzaghi kepada Amazon Prime.

 “Kami ingin melakukan sesuatu yang lebih, tetapi ini adalah kinerja yang hebat dalam keadaan seperti itu,” lanjutnya. 

“Kami seharusnya lebih cepat menggerakkan bola dan membangun serangan dari belakang. Tidak mudah karena Porto menekan begitu agresif, tapi kami masih layak memimpin di babak pertama,” ulasnya.

Inzaghi juga mengungkapkan kunci kemenangan timnya adalah pergantian pemain, Lukaku, Marcelo Brozovic dan Robin Gosens yang datang dari bangku cadangan terbukti membat perbedaan.