Jawab Rasulullah: “Bagaikan tanduk dari cahaya.â€Â
Saya tanya: “Bagaimana besarnya?â€Â
Jawab Rasulullah: “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama: Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua: Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).â€
Dalam hadis tersebut, disebutkan bahwa sangkakala atau terompet Malaikat Israfil memiliki bentuk yang menyerupai tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya sebesar seluruh langit dan bumi.
Berdasarkan penafsiran, kalimat "seluas langit dan bumi" dapat dimaknai sebagai ukuran yang mencakup seluruh wilayah langit (sebagai simbol dari alam gaib atau tak nyata) dan bumi (sebagai simbol dari alam nyata atau syahadah).Â
Dengan kata lain, bulatan terompet Malaikat Israfil membentang melingkar dari alam nyata hingga alam gaib.
Meskipun dalam hadis di atas disebutkan bahwa sangkakala ditiup tiga kali, terdapat pendapat lain yang menyatakan bahwa sangkakala ditiup dua kali.
Beberapa ulama yang berpendapat bahwa sangkakala ditiup dua kali adalah Ibnu 'Abbas, Al-Hasan Al-Bashri, Qatadah, Al-Qurthubi, dan Ibnu Hajar rahimahumullah.
Tiupan pertama sangkakala disebut sebagai "nafkhatul faza' wa ash-sha'qi", yaitu tiupan yang menyebabkan kejutan hebat pada semua makhluk dan mengakibatkan kematian bagi mereka.
Menurut ulama yang berpendapat bahwa sangkakala ditiup dua kali, "nafkhatul faza'" dan "nafkhatul sha'qi" terjadi secara bersamaan dalam satu tiupan, bukan sebagai dua tiupan terpisah. Dalam hal ini, makhluk-makhluk tersebut mengalami kejutan yang menyebabkan kematian mereka.
Para ulama yang berpendapat dua kali, mereka berdalil dengan firman Allah Ta’ala,
يَوْمَ تَرْجÙÙ٠الرَّاجÙÙَة٠تَتْبَعÙهَا الرَّادÙÙÙŽØ©Ù