header iklan
PNS Kemenkeu Banting Setir Bisnis Mainan Anak, Tembus AS Hingga Eropa!
Penulis : Shintya Octaviany |
Senin 10 April 2023, 14:36 WIB |
ilustrasi pemilik mainan kayu anak

WASTU.ID - Dian Rizki Hidayati, wanita berdomisili Lampung bisa dibilang tak sengaja membangun bisnis mainan anak. Namun, bisnis yang dibangun tanpa sengaja itu justru kini menghasilkan omzet hingga ratusan juta per bulannya.

Dian membangun bisnis mainan edukasi anak bernama Littlemonq sekitar Februari 2020, atau persis sebelum pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

Sebelum terjun ke bisnis, Dian mengaku tengah tertarik dengan pendidikan anak usia dini.

BACA JUGA : Kualitas Tak Kalah Dengan Produk Import, Inilah 5 Motor Listrik Lokal Yang Kece!

Apalagi, pada tahun 2019 anaknya berusia 1 tahun. Untuk menunjang metode pendidikan anak itu, Dian membeli mainan anak-anak. Kebetulan, mainan untuk mendukung metode pendidikan montessori kebanyakan dari luar negeri alias impor.

Dian memang sempat menemukan mainan buatan lokal yang juga bagus untuk perkembangan anak. Tetapi, kebanyakan kualitasnya kurang baik, masih banyak sisi dan sudut yang tajam, serta kayunya kurang halus.

Setelah membeli berbagai mainan dari luar, kemudian terbesit dalam pikiran Dian untuk membuat mainan itu sendiri. Kebanyakan mainan ini terbuat dari kayu, tapi memiliki standar tersendiri.

Diakuinya, mencari pengrajin yang cocok bukan perkara mudah. Ada yang menolak karena kemungkinan terlalu kecil ukurannya ataupun terlalu detil. Namun, Dian akhirnya menemukan pengrajin yang mau menggarap proyeknya. 

Setelah kayu itu dibentuk, Dian menerima mainan itu dalam wujud tanpa pewarna.

Modal awal yang dikucurkan Dian sekitar Rp 10 juta. Modal itu ia gunakan di antaranya untuk membeli kayu dan pewarna. Ia tidak membeli alat-alat banyak karena bermitra dengan perajin. Dalam pemasaran, ia memanfaatkan sejumlah jaringan toko online.

BACA JUGA : Kisah Pemilik Hijab Deenay, Sukses Bisnis Setelah Resign Kerja!

Produk yang dijual pun beragam harganya, dari yang paling murah Rp 29.900 hingga yang paling mahal Rp 1,6 juta. Bisnis yang baru berumur 2 tahun ini terhitung berkembang cepat. Bagaimana tidak, mainan-mainan tersebut sudah terbang ke berbagai negara dari Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Luxemburg hingga Australia.

Pada tahun lalu saja, penjualan ekspor mendominasi dengan porsi sampai 60% dan sisanya domestik. Di tahun lalu juga, dia mengantongi rata-rata omzet Rp 100 juta per bulan.

Sejalan dengan berkembangnya bisnis, Dian melepas pekerjaannya sebagai PNS Kemenkeu pada November 2014. Selain fokus bisnis, Dian rela melepas posisinya sebagai PNS supaya memiliki waktu yang fleksibel dan bisa fokus mengurus an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TERPOPULER