WASTU.ID - Sejarah dunia dipenuhi dengan banyak peristiwa penting yang telah membentuk dunia yang kita kenal saat ini, salah satunya adalah peristiwa pengeboman Pearl Harbour oleh Jepang pada 7 Desember 1941.
Ini merupakan sebuah peristiwa yang pada akhirnya secara resmi membawa Amerika Serikat ikut serta bertempur dalam Perang Dunia II.
Adapun penyebab serangan ini, selain karena hubungan AS dan Jepang yang sudah kian memanas, juga karena Jepang ingin melancarkan ekspansinya ke wilayah asia tenggara.
Sebagaimana diketahui jepang terlibat dalam perang pasifik, dan ingin menguasai bangsa-bangsa Asia.
Dampak dari peristiwa pengeboman pearl harbour ini sangat luas, hingga mencapai ke Indonesia, atau Hindia Belanda pada waktu itu
Pearl harbour, yang terletak di pulau Oahu, Hawaii, adalah basis penting Angkatan Laut Amerika Serikat.
Pada 7 Desember 1941, Jepang melancarkan serangan udara mendadak dan menghancurkan sebagian besar pasukan Angkatan Laut Amerika Serikat yang berada di sana.
Serangan ini mengakibatkan kematian 2,403 orang dan melukai 1,178 lainnya. Sebanyak 21 kapal perang dan lebih dari 188 pesawat milik Amerika Serikat hancur atau rusak parah.
Reaksi Amerika Serikat
Peristiwa pengeboman Pearl harbour tersebut memicu kemarahan besar di Amerika Serikat dan memaksa Presiden Franklin D. Roosevelt untuk menyatakan perang terhadap Jepang.
Dalam pidato yang dianggap sebagai salah satu pidato paling bersejarah dalam sejarah Amerika, Roosevelt menyebutkan tanggal 7 Desember sebagai "tanggal yang akan diingat sepanjang masa" dan segera mendapatkan dukungan dari Kongres untuk memasuki Perang Dunia II.
Dampak Terhadap Hindia Belanda (Indonesia)
Sementara Amerika Serikat memasuki perang, Jepang melancarkan serangan ke berbagai wilayah di Asia Tenggara, termasuk pendudukan jepang di indonesia atau Hindia Belanda.
Keberhasilan Jepang dalam menaklukkan Pearl harbour memberikan mereka kepercayaan diri dan momentum untuk melanjutkan ekspansi agresifnya.