WASTU.ID - Masalah mental remaja di Kota Tasikmalaya, kalah heboh sama stunting. Apa benar faktanya seperti itu?

Masalah mental remaja, masalah moralnya terutama, jarang terdengar dibahas heboh. Hal itu dibenarkan seorang aktivis di Kota Tasikmalaya. “Tulis RF,” pintanya via pesan whatsapp, Ahad 19 Februari 2023, tentang identitas dirinya.

RF yang getol melakukan razia kemunkaran di Kota Tasikmalaya, heran dengan sikap pemerintah. Sebab ada fakta lapangan yang dia temui cukup membuat miris.

Menurut RF, masalah mental remaja hingga orang dewasa di kota berjuluk Kota Santri yang mengkhawatirkan.

RF mengurai, mulai miras, LGBT, seks bebas, narkoba, sepertinya tidak ada solusi tegas. Kalah dengan bahasan stunting.

“Padahal masalah moral juga penting. Bahkan jauh lebih penting. Stunting moral lebih berbahaya dan dibiarkan oleh pemerintah,” begitu protes RF.

RF bercerita, Senin 13 Februari 2023, bersama rekan-rekannya di ormas Islam, berhasil menemukan ratusan botol minuman keras (miras) di beberapa lokasi Kota Tasikmalaya.

Botol-botol miras itu dibawa ke bale kota. Dijejerkan ditangga masuk gedung tempat para eksekutif Pemkot Tasikmalaya bekerja. Sebagai bukti dan protes atas lemahnya menyikapi peredaran miras.

RF juga memaparkan, adanya data lebih 1000-an orang yang pengidap HIV. Mereka ini, kata RF, bagian dari ribuan LGBT yang ada di kota berjuluk Kota Santri ini.

“Ironisnya 40% penderita HIV AIDS berasal dari kelompok LGBT,” ujar RF.

Usia penyandang LGBT, kata laki-laki berkulit bersih ini, antara 17 tahun hingga 40 tahun. “Mereka orang Tasikmalaya,” ujar RF.