WASTU.ID - Tahun 2023 ini, kurang dari satu bulan lagi kita akan masuk ramadan. Ini peluang bagi generasi milenial.

Generasi milenial melek teknologi. Jelang bulan ramadan, banyak peluang mereka berbuat kebaikan. Ya, melalui kemampuan  memanfaatkan teknologi kekinian.

Generasi milenial tentu tahu, bahwa bulan ramadan, amal kebaikan ringan saja,  pahalanya jadi berlipat-lipat. Ini jadi pendorong menjalankan ibadah puasa ramadan lebih antusias.

Ya, karena generasi milenial merupakan masyarakat yang melek dan adaptable dengan teknologi. Maka mereka bisa panen pahala dengan kemampuan di bidang teknologi tersebut.

Misalnya, di sekitar lingkungan sendiri saja. Biasanya suka diadakan pesantren kilat untuk anak-anak sekolah. Tempatnya di masjid atau madrasah.

Nah, generasi milenial yang melek teknologi , bisa membantu pengurus masjid atau panitia pesantren kilat.

Misalnya mengajarkan materi memanfaatkan teknologi kekinian untuk syiar ramadan. Khususnya melalui gadget atau smartphone.

Bentuknya dengan membuat konten-konten materi terkait ramadan. Syiar tentang hikmah ramadan, rukun puasa ramadan, hal yang membatalkan ramadan untuk konten media sosial.

Seperti konten pada aplikasi Tik Tok, Instagram, Facebook dan yang lainnya. Jadikan materi ke peserta pesantren kilat. Mereka membuat konten-konten pesan ramadan.

Minimal dalam satu bulan, aplikasi tersebut akan marak konten ramadan. Konten syiar kebaikan. Maka dengan cara ini pahala pun akan diraih.

KONTEN RAMADAN

Apa saja materi yang jadi bahan konten bulan Ramadan itu?

Banyak sekali. Mulai dari persiapan menyambut ramadan. Kontennya menyajikan pengertian, keutamaan dan manfaat berpuasa di bulan ramadan.

Dalam kajian Ahad subuh, 05 Maret 2023, di masjid Baitul Marhamah 1 Sambong Jaya Kota Tasikmakaya, persiapan ramadahan dibahas Ustadz H Nasruloh Lc.

Materi ini boleh dijadikan inspirasi membuat konten ramadan untuk di aplikasi media sosial. Tik Tok misalnya.

Dalam kajian Ahad subuh, Ustadz Nasruloh membahas keutamaan puasa ramadan. 

Keutamaan puasa ramadan dalam sebuah hadist qudsi Allah berfirman, “Puasa adalah milik Ku. Akulah yg membalasnya.”

Karena Allah yang membalasnya, kata Ustadz Nasruloh, terserah Allah mau sebesar apa pahala diberikan kepada hamba-Nya yang puasa ramadan.

Ustadz Nasruloh menyampaikan keutamaan puasa ramadan: