WASTU.ID - Pernahkah anda mendengar istilah 'humble bragging'? Apa itu humble bragging? Mari kita bahas mengenai arti berikut penyebab dan cara menghindari humble bragging
Humble bragging adalah cara seseorang memamerkan prestasi atau keberhasilan mereka dengan cara yang dikemas seakan itu menunjukkan kerendahan hati.
Penjelasan sederhana terkait apa itu humble bragging adalah sikap yang seperti merendah padahal sebetulnya sedang pamer, atau pamer tapi dengan cara yang dibuat seperti merendah.
Sejauh mana kita bisa percaya bahwa ada kerendahan hati di dalamnya? Kadang, ini terdengar seperti cara yang tipis untuk membanggakan diri sendiri
Humble bragging adalah fenomena di era media sosial, di mana seseorang mencoba mengemas hal-hal membanggakan yang ada pada diri mereka dengan cara yang tampak seperti rendah hati.
Dalam banyak kasus, ini bisa diartikan sebagai taktik manipulatif untuk mendapatkan pujian atau pengakuan tanpa terlihat sombong atau arogan.
Pernahkah anda bertanya kenapa orang melakukan humble bragging? Penyebab humble bragging cukup beragam.
Beberapa peneliti mengubungkan penyebab humble bragging dengan kebutuhan seseorang untuk mendapatkan pengakuan dan pujian dari orang lain, sementara yang lain berpendapat bahwa ini bisa menjadi cara untuk mengatasi rasa tidak aman dari asumsi orang.
Terlepas dari alasan spesifik, hasilnya tetap sama, humble bragging adalah sebuah sikap yang membuat lawan bicaranya merasa bahwa kerendahan yang ditunjukkannya itu tidak tulus dan berpeluang membuat orang lain kesal.
Humble bragging bisa memberikan dampak negatif. Dalam hubungan sosial, termasuk di dunia kerja, menyembunyikan pamer dibalik kerendahan hati seringkali membuat seseorang tanpa sadar menunjukkan kelemahannya sendiri.
Tentu saja ini bisa merusak reputasi dan menciptakan keraguan tentang kejujuran seseorang.
Cara menghindari humble bragging
Pertama, cari tahu apakah anda merasa perlu mendapatkan pengakuan atau pujian dari orang lain?
Jika iya, coba cari cara yang lebih sehat untuk mengekspresikan kebutuhan ini, seperti berbicara secara langsung dan jelas tentang pencapaian anda.
Ungkapkan hal tersebut tanpa dilebih-lebihkan atau disembunyikan dengan harapan mendapat pujian yang lebih berlipat ganda, seperti pujian atas pencapaian dan pujian karena rendah hati.
Hindari pikiran dan niat seperti itu, sebab hal tersebut hanya membohongi diri sendiri. Sebagian besar orang akan langsung paham dengan motif anda.
Kedua, dengan melatih diri untuk bersikap rendah hati secara tulus.
Hal ini tidak berarti mengecilkan diri sendiri, tetapi memahami bahwa semua pencapaian adalah hasil dari kerja keras dan dukungan dari orang lain.
Ketiga, berlatihlah untuk menjadi lebih tulus dalam bersikap dan berucap. Memuji diri sendiri atau orang lain seharusnya tidak perlu menjadi sebuah taktik, tetapi merupakan respons alami terhadap sesuatu yang patut diperlihatkan atau dipuji.