header iklan
270 Ribu Kepala Keluarga di Kabupaten Tasik Berisiko Melahirkan Anak Stunting
Penulis : Syindi Saleha |
Rabu 15 March 2023, 16:28 WIB |
Petugas dari Polres Tasikmalaya bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial PPKB-P3A Kabupaten Tasikmalaya memberikan pembekalan tentang kesehatan dan gizi anak kepada Ibu-ibu di Aula Islamic Center (IC) Singaparna, Selasa (14/3/2023). DIKI SETIAWAN / RADAR TASIKMALAYA

SINGAPARNA, RADARTASIK.COM - Sebanyak 270 ribu kepala keluarga (KK) se-Kabupaten Tasikmalaya berisiko melahirkan anak stunting baru.

Hal itu terungkap saat penyuluhan gizi dan pencegahan stunting yang digelar Polres Tasikmalaya, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial di Aula Islamic Center (IC), Selasa (14/3/2023).

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKB-P3A) Kabupaten Tasikmalaya Dadan Hamdani SKM MSi menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan Polres Tasikmalaya, Dinas Kesehatan,dalam penyuluhan kesehatan gizi anak dan pencegahan stunting.

BACA JUGA : Sering di Olok Jomblo? Simak Ini Perbedaan jomblo dan Single

“Terima kasih kepada Polres Tasikmalaya, Dinas Kesehatan. Kita terus bersinergi dengan semua stakeholder terkait, dalam upaya pencegahan stunting,” ungkap dia.

Dari Dinas Sosial, PPKB-P3A Kabupaten Tasikmalaya, kata dia, menyampaikan beberapa langkah terkait upaya pencegahan stunting, terutama kepada pada keluarga yang berisiko terkena stunting.

“Kita tahu di Kabupaten Tasikmalaya, dari hasil pendataan keluarga, kurang lebih dari 550 ribu kepala keluarga (KK) yang ada, itu 270 ribu KK-nya berisiko stunting,” terang dia.

Kata dia, di antaranya ada calon pengantin (catin) baik dari sisi ekonomi atau kekurangan gizi, termasuk ibu hamil dan ibu yang memiliki balita. Ada juga dari sisi umur, kesehatan dan gizinya.

“Tentunya kami dari dinas melakukan upaya pencegahan agar anak-anak yang dilahirkan tidak menjadi anak stunting baru. Istilahnya dari Pak gubernur, zero stunting atau bisa menekan kelahiran anak stunting,” ujar dia.

Dia menambahkan dari hasil rakernis dengan pemerintah pusat di Jakarta bahwa pencegahan stunting ada kerangka gerakan nasional, sinergi unsur pemerintah, pengusaha, kepolisian bisa bersama bersinergi.

BACA JUGA : Rekomendasi Party Abyss Lantai 12 Genshin Impact 3.5 Full Star

“Bulan penimbangan balita yang dilaksanakan, 85 persen hadir ditimbang. Berdasarkan SSG yang dilaksanakan,” tambah dia.

Wakapolres Tasikmalaya Kompol Shohet SH MH mengatakan, pihaknya mendukung program-program Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan dan gizi anak.

“Seperti kegiatan pagi ini kami melakukan pembinaan dan penyuluhan terkait dengan permasalahan stunting atau kurangnya gizi terhadap anak-anak,” terang Sohet kepada wartawan.

Sasaran sosialisasi ini meliputi masyarakat, bidan desa dan berbagai unsur terkait lainnya. Sehingga, semuanya memahami dan satu arah dalam menyelesaikan persoalan stunting di Kabupaten Tasikmalaya.

“Para tamu undangan mendapatkan sosialisasi dan pembinaan dari pameteri. Bahkan kegiatan ini juga dipancar luaskan dengan kegiatan daring,” ujar dia.

Dia menambahkan, para kanit binmas dan para babinsa yang tidak bisa hadir secara langsung ini bisa mengikuti penyuluhan dan pembinaan yang disampaikan oleh pemateri secara daring.

Menurut dia, penyuluhan kesehatan gizi anak ini sangat penting untuk dilaksanakan. Apalagi Pemkab Tasikmalaya mempunyai target, bahwa beberapa tahun ke depan angka stunting turun pada level-level yang masuk dalam kategori toleransi.

“Insyaallah kami dalam kegiatan ini akan mendukung penuh program-program yang dicanangkan oleh Pemkab Tasikmalaya,” tambah dia.

Kasat Binmas Polres Tasikmalaya AKP Muhammad Safar menambahkan, untuk kegiatan hari ini disampaikan tentang masalah penyuluhan kesehatan khususnya stunting, kepada masyarakat atau ibu yang mempunyai anak.

“Kami libatkan masyarakat untuk wilayah Singaparna sebagai perwakilan. Sebanyak 300 orang yang dihadirkan perwakilan RT, kader posyandu, dan orang tua atau ibu yang memiliki stunting,” paparnya.

1
2
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TERPOPULER
TERPOPULER